22.7.12



Cultural Evening di Re-Entry Orientation KL-YES 2011-2012, Hyatt Capitol, June 28th 2012.

saya bagian nyanyi di choir dan sesekali kelihatan, saya cewek berbaju hijau di baris kedua, yang kalo nyanyi mumble-ing terus

Kita waktu itu tampil pertama, kita yang palin nggak seragam dari negara lain karena pake baju daerah masing-masing, tapi justru itu yang bikin kita kelihatan diverse dan paling berwarna-warni dan paling ramai dari negara lain, also, kita satu-satunya rombongan negara yang nggak pake softcopy lagu atau rekaman yang requiring komputer. Kita hanya bermodal tarian, suara paduan suara kita dan satu gitar, satu biola dan drum kardus, sungguh sangat merasa keren

Enjoy video kita ya, kawan semua :D
Sebenarnya.... saya ingin melanjutkan cerita saya di Amerika,
tapi apa daya
post-nya akan panjang dan akan ada foto-foto yang agak membuat saya malas dan ingin digeplak
padahal saya tau banyak yang nunggu cerita saya di New York City kaaaan *tuh pada excited kan baca New York City, hayooo hayoooo*

Well, sebelum saya lanjutkan cerita-cerita akhir saya di Amerika, mari kita simak hal apa saja yang di mata saya ganteng dan layak untuk dinikahi apabila mereka benar-benar berwujud manusia dan mereka laki-laki. Mari..... (dan ini according to saya sendiri sih, jadi maklumi saja kalo agak... ya... anda bisa asumsikan sendiri)



bikin ngiler banget, sumpah
1. Buku
Yup, buku adalah suatu entitas materi yang bisa jadi contoh suami terbaik saya, apalagi buku itu sejenis ensiklopedia atau sastra cerdas. Contoh buku yang ingin saya nikahi: The Diving Bell and The Butterfly by Jean-Dominique Bauby, buku-bukunya kakek Soseki Natsume, Supernova by Dee, buku-bukunya Sekar Ayu Asmara, dan tak lupa buku sejarah dan ensiklopedia. Semoga nanti ulang tahun saya yang ke 18 tanggal 5 Agustus nanti, saya bisa dikadoin buku yang banyak atau voucher Gramedia atau Aksara atau Kinokuniya. Amin, biar saya memperbanyak 'pacar' di rak saya.....


2. Musik
Jujur, saya nggak bisa hidup tanpa musik, well, saya lebih suka ada musik dibanding Twitteran. Walau kadang nggak Twitteran rasanya kayak nggak nafas *bohong deng* tapi kalau nggak ada musik kayaknya hidup gue tuh sepi. Saya suka banget bernyanyi, awalnya saya sebelum ke Amerika, saya nyanyi mah nyanyi aja, nggak ada kepikiran buat jatuh cinta lebih dalam sama musik begini. Saya jadi pengen terjun ke dunia profesional untuk performing arts. Kok saya jadi curhat? Saya cinta musik, musik buat hidup saya berwarna dan kebyar-kebyar sekalipun lagunya Ayu Ting-Ting yang Alamat Palsu.


3. Hari Jumat
Benar sekali kawan, hari kelima, hari weekday terakhir yet weekend pertama. Saya jatuh cinta sama hari Jumat, sampai kapanpun. Saya lahir di hari Jumat, saya semoga saja jadian sama pacar pertama dan terakhir di hari Jumat, semoga saja saya menikah di hari Jumat, semoga saya 'dipanggil' di hari Jumat, pokoknya saya cinta berat sama hari Jumat, kenapa? karena itu adalah hari yang paling melegakan, sekolah cuma setengah hari, banyak waktu buat hang out. Hari paling bebas aja pokoknya, juga hari religius pokoknya~
 


4. Jurnal Amerika saya
Jadina, sawaktu abdi teh di Amerika mah, saya dan teamn-teamn lain dikasih ada satu jurnal gitu pas arrival orientation di DC, bukuna itu yang ada di foto sebelah ini. Jadi sampai sekarang, isi buku ini adalah curhatan dan cerita saya selama saya di sana. Buku ini adalah sahabat terbaik saya di sana, menemani saya ketika sedih, bisa dimarahin saat saya marah, menemani saya ketika senang, dan tempat melampiaskan galau saya soal apapun, terutama cowok. Jurnal ini tidur di samping saya setiap malam, makanya saya sayaaaaaang banget sama dia.



5. National Geographic Magazine
*tatatataaaaaata tatatataaatataaatataaataaaaaaa* <--- (maksudnya theme song NatGeo)
Well, yang ini, tidak bisa diklasifikasikan dalam buku karena barang ini terlalu extraordinary buat saya. Memang, ada majalah serupa lain yang gila sekali dalam mengungkap pengetahuan umum, tapi hanya NatGeo yang bikin saya kesengsem berat. Ya fotonya, ya tulisannya, ya kontennya, ya gambar petanya dan segala macem, tolong banget deh, bikin saya jadi nyesel dulu langganan majalah remaja cewek, ampun Tuhan. Tapi, kalo boleh hipokrit sedikit, saya cuma punya 3 eksemplar NatGeo di rumah. 2 bahasa inggris dari tahun 1994 dan NatGeo Thai, yang merupakan sebuah treasure. Pun, mulai sekarang, saya harus nabung 50 ribu rupiah per bulan demi pacaran sama majalah terkeren sedunia ini.




Hal lain yang worthed masuk sepuluh besar
6. Film
7. iPhone saya
8. Teater
9. Fotografi
10. Bahasa-bahasa yang saya pelajari

Sekian ke-randoman saya kali ini, mungkin lain waktu bisa dilanjutkan, wassalam~

7.7.12

Hey folks!
Saya sudah pulang loh, sejak tanggal 1 Juli kemarin, saya sebenernya sudah menginjakkan kaki di tanah bumi pertiwi ini *saelah*
Sebenernya banyaaaaaaaaaaaakk bangets aya utang cerita sama kawan-kawan semua, tapi saya janji, begitu saya dapet koneksi internet yang bagusan lagi saya cerita banyak lagi deh soal

-Last days in Iowa
-Re-Entry Orientation di Washington D.C
-Perjalanan reverse
-Reorientasi di Jakarta

Which terlihat sedikit tapi itu banyak banget lah...
Yawis, saya kelarkan dulu saja sampe di sini
Jangan lupa follow dan greet twitter saya boleh di @_gladhys nanti di greet balik lah

Semangat hidup baru lagi!

8.6.12

ki-ka (sitting): Zeina (Lebanon), Leyla (Azerbaijan), Ilaria (Italy), Halima (Tanzania),
 Maty (Senegal), Alex/Dear (Thailand), Nerea and Gema (Spain)
ki-ka (kneeling): Gunay (Azerbaijan), Usman (Pakistan), Akram (Yemen),
 Abdullah (Saudi Arabia), Yuliya (Ukraine), Me, Ama (Ghana)
 last man standing: Adham (Egypt)


Selepas graduation, gue pulang supaya host mom dan host dad bisa ganti mobil, mom akan pergi kerja karena memang setiap weekend dia kerja sebagai nurse, kemudian gue bersama host dad dan host sister gue akhirnya pergi ke rumah local coordinator gue, Jeff Schmatt. Gue yang termasuk pertama dateng, tapi host dad sama host sister gue pergi ke graduation party-nya salah satu saudara mereka, terusnya, gue ditinggal aja buat having social time dan sebagainya.

Di sana, gue minta semua temen gue untuk nulis sepatah-duapatah kalimat di diary gue, sebagai tulisan terakhir gitu, kan bakal gak tau kapan kita bakal ketemu lagi, dan hari itu adalah bener-bener terakhir kita bakal ketemu di sini, dan juga 16 students itu datang semua which is a very rare yet important occasion. Host family sebenernya harus datang juga sih karena bakal disampaikan pesan-pesan tentang end of the year dan departure, tapi keluarga gue gak bisa datang soalnya yaitu tadi, sibuk semua, jadi gue satu-satunya anak yang gak ada host family-nya. Tapi gak papa, asik aja.

Udah senang-senang, makan, bakar ayam dan bakar steak, main ninja-ninja-an, gagal main truth or dare segala macam, bikin video pesan-kesan untuk students tahun depan, jam 6 sore akhirnya kita masuk ke hal yang utama, yaitu rapatnya, the ultimate meeting of the meeting, karena ini bakal jadi yang terakhir. Kita pada setengah jam pertama, kita curhat-curhat aja soal concerns kita setelah balik ke home country, buat gue adalah, gue takut orang-orang pikir gue sok tau dan sombong setelah gue balik, tapi kata koordinator gue, "Cerita ke teman-teman dan keluarga itu harus pilih-pilih katanya biar gak terlihat sombong, juga jangan cerita seneng-senengnya di Amerika aja, tapi cerita soal sisi-sisi nggak enak menurut kamu," which... a useful tip

Terus Jeff bikinin kita sesi untuk ngobrol heart to heart soal kepulangan dan post-exchange year communication selama 15 menit, gue liat beberapa temen-temen gue ada yang nangis, gue... nangis dalam hati karena host family gue kok keliatannya sibuk sendiri di graduation party saudaranya. Gue lihat Usman gak ngobrol juga, karena host mom-nya kelihatannya yg lebih sedih soal Usman bakal pulang dan gak rela juga, dan gue jadinya ngobrol ama dia karena dia gak tau gimana dia gak tau cara ngobrol. Beberapa menit kemudian, host dad gue dateng, host sis gue ketiduran di mobil, gue kira mereka bakal ikut rapat ini, tapi mereka malah nyuruh gue pulang sama mereka, kata dad, dia harus ngerjain paperwork kerjaannya dan dia nggak mau tidur terlalu malem. Gue kecewa sih, Jeff juga ikut kecewa, tapi yaudah sih harus gue harus mengerti juga. Akhirnya gue pulang, dapet beberapa souvenirs (termasuk American flag inceran gue) dan gue nangis pas peluk satu-satu, yaiyalah, ampun itu hari terakhir pertemuan, gue deket sama semuanya udah ngerasa senasib terus, tapi gue yang harus pergi duluan :'(

My message for PAX Students Cedar Rapids Area 2011-2012:
Friends, you are one of the awesome-est friends I ever got, you all are really brave to face the new world alone with new family and learn more about life and learn about ourselves even deeper. I will say, good luck for your future endeavor, we will see each other on Facebook, Twitter or other internet sites thingy, y'know, we have to be thankful that the world is much smaller with those things. We won't know when we will meet again, or when we will visit the your countries, but we have to be sure that we won't forget to keep in touch and we will have or yet create better future not just for ourselves but for people around us too. Thank you for being a part of my life, thank you for letting me be in the part of your life and I love you guys, although we don't spent much time together but it's a super pleasure too know you all, thank you and good luck, keep open minded for life :D
Love, Gladhys

24.5.12

 NOTE: this writing actually had been done on October 17th 2011, it's my autobiography essay in my Senior English class, and I just found out that it will be great to share it with people, enjoy :)


Last night, I watched the news. They said, there was a burned man again in the afternoon, at the top of the commuter train. It’s not far from where I live. This morning, even when the sun hasn’t show its light, I see hundreds of men standing and sitting in the top of that economy class commuter train, as if there were no burned man from that spot yesterday. That train then departed from the station, where I am standing now. I still watch that view, ironically. It’s 5:25 AM in Depok Station. I’m with my white and grey national high school uniform, still waiting for my train, it’s in better class, and not where we can stand on the top of it, and this is how I start my day everyday.


I love the commuter train. It’s fast and comfort, but you can’t get convenience in the economy class, you will feel like a canned sardine. I’m talking about my favorite class, the AC Class, yup, Air Conditioner. You will feel like you are in Japan because Japanese train labels, warning and even award still stick on the train interior. Whether stand, sit or sit on the floor near an unopened train door, it will make you comfortable, as long as the train is not fully loaded.

I’m in Duren Kalibata Station, South Jakarta, nine stations from mine. I get off from the train and find the green Kopaja bus number 57. It’ll bring me to a small road of my school. I just walk through that road, if I’m lucky, I won’t find road-killed frogs or rats. It should be more than one road-kill happen there.

I’m now at school, nearly 6:10 AM. School still quiet, just a few students and teachers already there, I see the caretaker still sweeping our basketball and volleyball field. Today’s first block is Economy, which is sucks. I’m starting to not really care about that, because I will be in America soon enough. I sit in the third line, second row, waiting for my tablemate to come. I see my friend playing with her Blackberry in front of the class, while charging it. I look on my iPhone, she’s on the Twitter timeline, she might be playing that social network now. I open my bag, I take off my exchange student pre-departure paperwork. I’m so excited. I have to continue my third copy of this. I’m really excited. “What’s that for?” ask my friend-that-still-plays-on-her-Blackberry. “Umm… student exchange,” I replied.

It’s already May. Everyone in school questioning me, when will I depart? Had I been to America yet? Are you kidding me you’re going to America? How much I pay? Friends start to ask about gifts from America, even I still don’t know where I’ll be hosted, and that’s exhausting. In the other side, I’m so excited to leave this kind of hell place. Where I study 17 subjects in a week… err, no… because I’m now an eleven-grader in social studies major, I just study 14 subjects in a week, where the teachers are really conservative and looks a like a bad lion because they think they always right. They think that they are the kings and queens.

I never feel I’m at school since then. I’m kind of a strange teenager in my school, when they are thinking for national exam ahead, I think about my jobs and student exchange opportunity. I had enough on Jakarta. The Big Durian. Full of motor vehicle, pollutions, mean people, crowdedness, people that love bule culture than their own culture. I really need a new world, a world where no one thinks that I’m a strange person, a world where I can get peacefulness and not many people around.

However, behind all that, I knew I would miss some of Jakarta’s sides, because it gives me deep memory, of my friends and families, my life.

I know I will miss my commuter train, and how mess is the station or the train.

I know I will miss my beach, in my favorite island in the north of Jakarta, who knows I’ll be placed in Midwest and will never meet beach in the whole year.

I know I will miss Universitas Indonesia. My dream university, that lies not far from my house in Depok. Where I can hang out with my friend in that college, planning new social projects and get some big portion of Chicken Noodle plus drink for only $1.00 total.

I know I will leave my jobs, I will take a break from my cheerful-but-hectic activities. I have to be ready to leave them all. Although I know, my jobs will still hire me after I got back.

Three months left. I will use my three months left to prepare my mental.

Next week, I will have the visa interview in U.S Embassy of Jakarta. I’m super excited but I’m really nervous too. I can’t wait to tell my friends from another city about Jakarta and how beautiful it is… umm… and also how painful it is too.

Three months left.

I have to do what I never do, I have to try to think what I never think and do something memorable for my family and friends, here.

It’s 3:30 pm. I’m on my favorite AC Class train, meet Varinta, my best friend from different high school, who takes the train from Tebet station, second station after Duren Kalibata. She usually go with Raken, her friend from school that lives in the same city as we are, but I don’t see him anymore since last week, “Where is Raken?” I asked my best friend, she replied me, somewhat looks sad “You know, he’s now moved to West Jakarta, he’s not in Depok anymore,” I’m shocked. He never told us about that, I never heard that news from Varinta too. “He told me at school this afternoon,” she continued. “Oh, we will never had fun again in this railway coach, I’m really sorry about that,” I replied.

“I will really have a multiple loss,” she said.

“Why?”

“After Raken moves to West Jakarta, my boyfriend will go to college, and you... you will go to America. Remains me here. I will really miss you. You are really great. You can get that scholarship and You’re the farthest one who will leave me,” she then laughs with me, but I see the sadness in her eyes.

What Varinta said to me, makes me think. Maybe, I’m not that strange like people think. I’m sure that, I’m precious for my friends and family. I’m an extraordinary person for what I am, no matter what people say.

I promise myself, I will be the new person after I get back.

I arrived at my home. Never this early, 4:50 pm. My mother is here and I tell her about my day and next week’s visa interview. She starts to remind me about my luggage preparation. I won’t do that this soon, because I know I will miss my mother so much, I don’t want to leave her.

It’s 10:00 pm. I just wrap my paperwork up in my study room. My father calls me, “You haven’t sleep yet?” and I said, “I will, I just finish,” When I get off, I see my mother already in the deep sleep, I go to my room, I see my little sister’s already sleep.

I have to prepare for tomorrow. I will wake at 4:30 am. Just as usual.

But the one that not usual is, I know I’m getting ready to face the new world and ready to became a new person.

22.5.12

Tanggal 20 Mei, which is hari Kebangkitan Nasional Indonesia adalah sebuah hari besar buat gue, kenapa? karena ada dua 'hal terakhir' yang gue kerjakan hari itu, satu Graduation, dua my last exchange student meeting, jadi yang satu hari terakhir resmi sebagai anak kelas 12 Amerika, yang kedua hari terakhir ketemu sahabat-sahabat baru dari seluruh dunia. Sungguh, Minggu 20 Mei 2012 merupakan hari paling bittersweet sejauh ini, nggak menyenangkan tapi nggak bikin sedih juga, di tengah-tengah gitu. Tapi gue gak berhak untuk galau karena apa, karena ini adalah bagian dari proses hidup gue. Ada pertemuan pasti ada perpisahan dong :')

Graduation 

Benton Community High School Class of 2012

Pagi-pagi gue facing myself on the mirror, gue bilang hari ini gue graduation untuk pertama kalinya dalam hidup gue, dan gue baru sadar kalo gue akan mengalami graduation seenggaknya 3 kali seumur hidup gue. Gue mandi terus makan sarapan terus dress up, terus pake toga biru dan topi wisuda. Terusnya foto-foto deh sama keluarga angkat gue di taman rumah. Om-nya Sarah dateng dan ngasih kita kartu plus hadiah gitu, lumayan men gue dapet Target Gift Card $30, Alhamdulillah, and I LOVE TARGET! terus, host family dan gue heading ke sekolah lah, buat Commencement alias upacara wisuda yang bakal digelar di gym sekolah. Sebelumnya, gue dan Sarah foto-foto dulu lah di monumen nama sekolah. Ini hasilnya.

me and the school name
Setelah itu, Sarah dan gue harus nunggu gitu sejam lebih buat upacaranya, sambil nunggu, semua anak-anak kelas 12 nyari temen dan foto-foto, gue juga ikutan dong foto-foto~ tapi most of the photos are in my mom's camera and she will post in on Facebook. Jadi gue gak dapet banyak foto deh. Banyak banget foto barengnya ampe gak bisa daftar siapa-aja yang udah foto sama gue...

Pas udah jam setengah dua, semua senior mulai settle down dan duduk di auditorium buat nunggu baris dan acara di mulai. Jam dua kurang, kita mulai baris sesuai yang kita latihan hari Jumat sebelum Graduation. Habis baris, kita nanti jalan ke tempat duduk masing-masing, ritual-ish gitu jalannya, harus pelan tapi pasti. Terus harus berdiri dulu sebelum diinstruksikan duduk sama Class Speaker.
Karena gue anak choir, jadi gue harus ikut nyanyi, eh pas gue jalan ke choir gue jatuh... sedih banget kan, jatoh pas wisuda, gak papa sih gue pura-pura aja gak kejadian, selow aja, orang-orang juga pada lupa ;p

Kita punya 2 class speakers, Kierstin, yang bareng ke prom sama gue di satu grup dan Kendra, temen gue, sering ngobrol especially pas 3 bulan pertama sekolah gue, dia pinter dan aktif gitu. Di antara dua speakers tersebut, kita nerima diploma gitu, tapi gue gak dapet diploma, gue dapet exchange studnet certificate yang fancy gitu dari sekolah~ pas gue naik panggung dan nerima certificate, anjir, banyak banget yang tepuk tangan dan bersorak gembira di gym, termasuk temen-temen senior gue, dan gue ngerasa itu yang paling rame (dibanding sama sorakan/tepukan individual keluarga anak kelas 12 lain) ini tuh kayak hampir semua, dan gue merasa spesial :')
Apalagi pas Kendra naik panggung dan ngasih pidato, ada quote begini:

"Congratulations for all of you Class of 2012, for you that I know since five years old or for just a year through a foreign exchange program from Indonesia...."

terus temen-temen yang duduknya deket gue tuh pada ngeliatin gue senyum-senyum, yah gue ikut senyum-senyum aja, habis ini mengharukan sekali pidatonya.

Our class gift is a scholarship program untuk diberikan kepada Benton Scholarship Foundation, it's a simple gift tapi sangat berarti dan membantu buat future students.

Setelah kita semua keluar dari gym, kita masih foto-foto gitu, terus Jackie, adiknya host dad ternyata dateng juga buat graduation. Terus tetep foto-foto lagi deh. Tiba-tiba, Ashley, teman junior gue datang, disertai Cole dan Kenzie, eh terus Kenzie nangis.. berikut percakapan gue:

Gue: Kenzie don't cry, I will be back to school until next week, remember?
Kenzie: Yes, but after that you will go back to Indonesia, don't go back to Indonesia...

terus dia nangis, terus gue gak tega, terus gue, Kenzie, Cole dan Ashley group hug :')\
selesai semua itu, kami sekeluarga heading back ke rumah, karena gue harus jalan ke Mt. Vernon buat last PAX meeting....

TO BE CONTINUED.


(Yah, dan sekarang, gue nekat untuk kembali lagi ke sekolah, karena gue belom siap meninggalkan sekolah ini dan gue masih perlu foto-foto kece sama people dan things. dan Cerita 20 Mei lanjutan akan datang setelah post ini :'))
Mungkin cerita ini sudah kadaluarsa, tapi gue rasa gue harus menceritakan ini, karena semua orang penasaran tentang bagaimanakah prom night yang legendaris dan hampir di setiap film SMA Amerika pasti ada scene promnya gitu.

Katie and I at Ruby Tuesday, dining


Sebenernya Prom gue udah terjadi tanggal 14 April kemaren (bener kan kadaluarsa) tapi detil-detil ceritanya tuh gue udah tulis di diary Amerika gue, foto-fotonya dan segala macem. Tapi masalahnya, foto-foto dari kamera gue tuh lame semua jadi agak mengurungkan niat gue untuk cerita tentang Prom di blog.

Cerita kegegeran Prom di sekolah gue berawal dari awal tahun, yah sekitar Januari-Februari gitu, cewek-cewek single udah mulai ribet nyari date buat prom, terus nyari dress segala macem, juga dari jaman November-Desember mereka mulai ngomongin tentang bagaimana bakal ngegegerin soal prom, gak bohong deh gue.

Setelah dapet dress dari Dillards dan jebe-jebe groupnya Katie dan selain sama Katie, gue satu grup juga sama Adrienne-Kevin, Justin-Heidi, Talon, Gabby dan Kierstin. Sebelum prom, gue dan Katie ikutan Grand March, itu ajang pamer dress dan pamer pacar/date gitu di catwalk di sekolah, nah gue jalan di Grand March sama Katie karena kita sama-sama gak punya date dan kita adalah bestfriends, jadi jalan aja sebagai bestfriends, bodo amat cewek sama cewek juga hahaha. *panjang ceritanya mengapa saya gak punya date, dan seriously, gue hampir punya date sampe akhirnya cowok itu ditanyain sama cewek lain duluan dan saya memutuskan untuk gak 'move on' (serasa ditolak sama cowok gitu padahal nggak)*. Habis Grand March, Katie and I heading to Cedar Rapids buat ketemu grup kita, terus ikutan prom photo session gitu, habis photo session, kita makan di Ruby Tuesday (by the time I write this post, all Ruby Tuesday in Cedar Rapids are now closing). Sampe jam 8-an gitu, di luar ternyata hujan men. IT'S RAINING ON PROM NIGHT. 

Cole and I before Grand March


Prom night diadakan di Atkins Elementary (karena High School dipake buat Grand March dan Post Prom) dari jam 8 sampe jam 11 malem. 3 jam cukup lah buat ngedance dan gegilaan sampe hampir semaput, gak bohong deh gue, tiap berapa menit sekali gue keluar gym terus ngadem di pintu uar karena kan hujan di luar, jadi lumayan bisa ngadem. Baru sejam ngedance, peluh membasah, gak cuma di tubuh gue tapi tubuh semua orang di ruangan. Hampir all prom night gue ngedance sama Cole dan a lot of juniors, terus kadang ngejebe sama grupnya Sarah-Colton, AnnaClaire-Jonathan dan Megan-Ryan, asik-asikan aja ngedance malem itu, tapi parah, DJnya sucks abis, gak bisa diajak kompromi, gak bisa request lagu dan rese deh pokoknya, sok asik gitu, tapi bodo amat lah, asik-asik aja ngedance, kadang gue gak peduli hahaha. Yang paling nyebelin adalah, gaka ada slow dance! ada sih paling cuma 2 lagu, satu lagu cinta, satu lagu country, tapi lagu cintanya michael buble, which is not slow, dan pissing me off huaaa. Insiden curi date orang terjadi juga malam itu, dan gue duduk aja ngeliat semua orang nge slow dance, and reviewing my lovelife, and that's sucks. I always hate slow dance because of it.

Sarah (my host sister) and I in the middle of Prom Dance
Selesai prom, Katie dan gue heading ke High School buat ikutan Post Prom, itu after party gitu, ada game, ada makanan gratis, ada minuman gratis, ada money machine (lumayan gue dapet duit gratis 2 dolar) terus ada hipnotis~ iya hipnotis macam Romy Rafael gitu, temen-temen gue yang kena hipnotis kocak semua, terutama Kenzie, itu gila banget deh, kalo gue inget0inget aja masih pengen ketawa. Hipnotis show mulai jam 1 selesai jam 3 pagi, terus habis bagi-bagi door prize, kita semua yang anak Benton yang ikut post prom dapet bag yang isinya souvenir-souvenir, snack sama dua gift cards! GIFT CARDS! gue dapet $5 Orange Leaf sama $20 Applebees, lumayan (ampe tulisan ini dibuat gue belom pake tuh Applebees), dan lalu gue ikutan sama Sarah nginep di rumahnya AnnaClaire (gue tidur nearly jam setengah 6 pagi dan belom sunrise) dan pulang ke rumah besok siangnya. Aduh weekend itu gila banget deh. Pertanyaan? silahkan saja comment.



 

Copyright 2010 Singa Betina yang Terjebak.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.