4.6.10

wuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh hari ini memamng sudah berakhir ulangan umumnya tapi masih ada karya ilmiahhhhhhhhh tentang DANGDUT lagi nih baca aja pendahuluannya aja udah bikin mumet

Musik sudah ada sejak zaman purbakala dan digunakan sebagai alat pengiring upacara kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada abad pertengahan yang disebabkan perubahan keadaan dunia yang meningkat. Tak hanya sebagai pengiring upacara, musik juga digunakan untuk kepentingan dunia.

Beberapa bangsa memiliki musik dengan ciri khas tertentu. Diantaranya bangsa Cina, Amerika Latin, Spanyol dan India. Bangsa India menyebarkan kebudayaan dan kesenian yang salah satunya musik melalui jalur perdagangan. Setelah melewati beberapa Negara seperti Cina, Jepang dan Asia Tenggara, musik India mengalami akulturasi. Jadi ketika tiba di Indonesia, masyarakat memahami musik tersebut sebagai musik Melayu.

Orang pertama yang menggunakan istilah melayu dalam musik adalah Dr. A. K. Gani, tokoh PSII, pada 1938. Kemudian ia memasukan keroncong, orkes harmonium dan irama Malaya ke dalam rumpun Melayu yang dikenal sebagai Melayu Deli. Perkembangan terus berlanjut sampai musik melayu dilengkapi dengan goyangan, yang dikenal dengan orkes tabla.

Muncul perasaan sinis terhadap musik Melayu, karena berasal dari Melayu India. Lalu munculah istilah dangdut yang dianggap sebagai jenis dari Orkes Tabla, bukan irama Melayu. Hal ini ditunjukan sebagai semangat menjaga “keaslian Melayu”, yakni musik Melayu Deli.

Tidak hanya di Deli, musik melayu semakin mengalami modernisasi, entah itu Jawa atau Sumatera, namun semakin gencar terjadi di Jawa. Musik Melayu kini bertransformasi menjadi dangdut. Tetap memakai tabla, sekarang lebih dikenal sebagai gendang, dan juga memakai seruling bambu, tetapi ditambah unsur gitar, piano, serta alat musik modern lain.


dan lihat saja apa yang kelompok gue komentari tentang DANGDUT

Musik dangdut bukan sebuah musik yang kampungan. Hal ini kami analisa dari data yang kami peroleh dimana, dangdut dapat dipadukan dengan musik Barat seperti rock maupun jazz, tetapi tetap ditambah unsur tabla dan seruling untuk menajamkan identitas dangdut dalam sebuah musik. Suara yang bercengkok juga sama sekali tidak kampungan, karena tidak semua penyanyi dapat bernyanyi dangdut, bahkan setiap penyanyi dangdut pasti bias bernyanyi gaya aliran lain.



HAAAAAAA MUNAFIK ABIS....

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright 2010 Singa Betina yang Terjebak.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.