Tampilkan postingan dengan label Poesis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Poesis. Tampilkan semua postingan

30.5.13

Gue aku gue
Aku gue aku
Gue mengaku
Aku menggue
Kenapa gue mengaku aku
Sementara aku ke gue aku
Gue aku
Gue itu aku
Gue tak ingin terus aku
kalau semua tentang aku
yang lain kan juga "aku"
Di atas juga ada Aku
Aku tak cuma gue
tak ingin terus aku
Gue mengaku
Keakuanku
Gue mau
Pergi dari banyaknya aku
di diriku

(Mei 2013)

22.5.13



Berawal dari serpihan atom mikroskopis
Yang tumbuh di kertas putihku
Ratusan jam kemudian
Berkembang jadi titik
Titik tinta yang panas dingin
Kemudian jadi noktah
Noktah itu terasa makin mengotori kertasku!
Lalu aku muak
Aku ingin cuci noktah-noktah absurd itu dari kertasku
Tapi intuisiku cuma diam dan bimbang
Kucoba berpikir keras
Haruskah kucuci semua tanpa sisa?
Bolehkah kertasku kosong selamanya?


(2010)

31.1.13

AAAAAAAAAA
AAAAAAAAAA
KKKKKKKKKK
AAAAAAAAAA
CCCCCCCCCCC
AAAAAAAAAA
UUUUUUUUUUU
Atas bawah atas bawah
Deru
apa ini
pms.



(okay, so sebenarnya saya sedang mempraktekkan membuat puisi kontemporer macam Sutardji, entah gagal atau berhasil :P)




8.1.13

Tahun baru datang, siapa yang mengawali?
Bulan ini adalah Januari
Tiga puluh satu hari dipenuhi presipitasi 
Lima Selasa menanti
Selasa adalah hari kedua 
Hari yang jarang dirayakan oleh pemuda
Hari pertengahan dalam seminggu
Membuat para pemuda termangu
Meratapi hari-hari menyebalkan
Menyesalkan sekolahan
Menyalahkan keadaan
Pantaskah kita mengeluh
Tentang ilmu-ilmu yang kita rengkuh
Sekali pun bukan hanya Selasa pemuda merengut
Lima enam hari dalam seminggu hidup terasa terenggut
Sadarkah kita sesungguhnya sedang meraih fajar epifani?
Untuk masa depan kita yang seharusnya penuh inovasi
Jika Jumat atau Sabtu atau Minggu bertandang
Ubahlah sudut pandang
Lampiaskan ilmu dengan senang
Tanpa Selasa-Selasa di Januari
Hidup kita tak akan berarti

 
 

Copyright 2010 Singa Betina yang Terjebak.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.